Bokep Bocil – Bacaan Seks Dewasa Kuwalahan Nikmati Memek Hangat – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Jika bisa dibuktikan rejeki, sulit di eksperimen. Tersebut peristiwanya. Saya mendapat tempat duduk bersebelahan dengan seorang wanita yang kutaksir umurnya lebih kurang 25 tahun. Saya duduk di dekat jendela, sedang dianya duduk di tahapan gang. Bis yang kita naiki, Pahala Kencana akan mengusung penumpangnya sampai ke kota tujuan akhir adalah Bojonegoro. Dari Terminal Lebak Bulus, Jakarta, bis pergi jam 16.30 pas.
Berulang-kali saya lirik, cukup , kulitnya putih dan dadanya cukup membusung. Sekalian melihat saya perhatikan dadanya, kelihatannya daging alias lemak di payudaranya melimpah dari BH. Bentuk itu tercetak terang dibalik kaus pink. Nampaknya dianya melancong dengan seorang gadis kecil yang duduk di seberangnya.,
Kelompok Bacaan Seks Dewasa Kuwalahan Nikmati Memek Hangat
narasi seks, narasi dewasa, narasi ngentot, bacaan sex
Narasi Seks 2023 “Anaknyakah ?” batinku. Melihat dari usia cewek di sebelahku rasanya dianya masih tetap terlampau muda untuk mempunyai anak seusia yang kutaksir 12 tahunan.
Saya sedang berpikiran bagaimana ya buka perkataan dengan cewek di sebelahku ini. Sepertinya jika tidak ngomongan kok aneh ya, karena perjalanan ini akan lebih dari 12 jam. Belum saya temukan kata pembuka, eh dianya justru menyapa lebih dulu.
” Ingin ke mana mas.” tanyanya.
“Eh ingin ke Bojonegoro, mbak ingin ke mana, ” tanyaku kembali.
“Saya ke Rembang, nih mulangin anak keras kepala ini pada orang tuanya,” ucapnya.
“Rumah orang tuanya di Rembang ya,” tanyaku selanjutnya.
” Bukan sich masih tetap jauh di dusun, ke Randublatung,” ucapnya.
Saya tidak paham di mana Randublatung tetapi seingatku saat menyaksikan peta, dusun itu tempatnya jauh dari Rembang.
Pada akhirnya kita berteman bercakap dan dianya akui namanya Rianti dan di Jakarta bekerja sebagai SPG. Dari stylenya kelihatannya Rianti cukup mudah di goyang. Situasi semakin redup dan pada akhirnya bis stop di daerah Sukamandi Jawa barat, kita mendapatkan makan malam gratis. Saat saya evaluasi, menunya cuma sepotomg bandeng, sambel dan lahapan. Mereka berdua saya tawari traktir makan lebih sedap di tahapan lain restaurant. Awalnya Rianti cukup canggung, tapi Ninik, gadis kecil itu langsung sepakat. Karena itu kita makan dengan sajian yang lebih bagus.
Sehabis makan kita kembali duduk di bis, dan diskusi kita semakin dekat. Sebagaimana umumnya, bis ini sesampainya di Rembang masih tetap gelap mungkin lebih kurang jam 3 pagi.
Menurut Rianti mereka ingin menunggu di warung tempat penghentian bis sampai hari cukup jelas. Sehabis itu baru meneruskan perjalanan ke Dusun.
Trenyuh dengar narasi mereka, menjadi saya mengenalkan untuk bermalam saja di hotel, sampai hari mulai jelas, sehabis itu baru jalan ke daerah. ” Saya tidak punyai uang mas, lha wong ini saja uangnya ngepas sekali,” kata Rianti.
Saya lantas mengenalkan agar saya yang bayar, dan saya pasti akan turut turun di Rembang.
Semenjak naik dari rumah makan barusan, Rianti semakin berteman saja, dianya merengkuh tanganku. Ucapnya dianya merasa dingin. Saya rasakan penekanan dari susunya ke tahapan lenganku. Tindakan ini membuat voltase di badanku bertambah. Saya lalu berpikiran, untuk apa turun di Rembang jika bisa dibuktikan maksudnya untuk bermalam. Saya mengenalkan untuk bermalam saja di Semarang. Tanpa pertanyaan sedikit juga Rianti langsung menyepakati. Dianya semakin kuat merengkuhku, seperti kita sudah lama kenalan.
Sementara rangsangan semakin tinggi, saya belum temukan jalan, bagaimana panduan menyelesaikan Rianti, jika ada sepupunya. Tidak ada titik jelas, sedangkan bis sudah mulai masuk Kendal, yang bermakna sebentar lagi akan sampai Semarang.
Sesampai di Semarang kita turun dari bis dan segera beralih ke taksi. Saya pilih hotel Ciputra di Simpang lima Semarang.
Rianti dan Ninik seperti bingung menyaksikan hotel opsiku.
” Oom kece sekali hotelnya, kan mahal nginep di sini,” kata Ninik.
Saya mendapatkan kamar ganda bed. ” Mas sayang-sayang jika hanya nginep sesaat di sini, kamarnya sedap sekali,” kata Rianti sekalian menyaksikan sekitar.
Ninik coba tempat tidur yang bisa dibuktikan empuk dianya duduk sekalian memacu-genjot kasur.
Sehabis mengepak barang, yang cuma sesuatu ransel, saya pamit ingin beri kesegaran tubuh. Sekalian menyikat gigi saya isi bak sama air hangat. Rasanya sangat nikmat merendam lama-lama dalam bak mandi. Kontolku dari barusan sudah menegang, menjadi terus keras saat tergenang air hangat.
Saya dikejuti oleh pintu kamar mandi yang mendadak terbuka. Rianti sekalian cengar-cengir bicara tidak kuat, kepingin pipis. Sehabis memelorotkan celana dalamnya dianya secara langsung duduk di closet. Kedengar hembusan air kencingnya cukup lama .
Saya tidak bisa berlindung, karena sedang terlentang dan full telanjang. Rianti coba rasakan hangatnya air. ” Sedap ya mas,” tanyanya.
“Segar sekali, ” kataku.
“Saya ikut-ikutan ah merendam, tubuh ku yo berasa lekat, karena barusan ingin pergi tidak sempat mandi.
Sehabis bersihkan kemaluannya dengan semburan air. Tanpa sangsi Rianti mulai buka pakaiannya satu-satu. Saya memerhatikan, bodinya cukup menarik, Susunya tegak melawan dengan pentil yang masih tetap kecil. Itu mengisyaratkan dianya belum hamil. Yang memikat bulu di bawah sana hitam lebat. Berwarna kontras dengan kulitnya yang putih. Rianti tanpa sangsi langsung mengambil langkah masuk ke bath tub. Rianti ambil posisi membelakangiku. Tanpa instruksi tanganku langsung mencengkeram ke-2 bongkahan susunya. Penisku semakin mengeras dan terjang tahapan belakang Rianti.
Merasa penisku menrjang tubuhnya Rianti kembali posisi dan langsung raih penisku. Digenggam-genggamnya. Nikmat yang memikat membuat saya semakin menyelonjorkan badanku menjadi posisiku menjadi terlentang tergenang air hangat.
Rianti menyelam dan mulutnya langsung menyantap penisku. Saya tidak menyangka dianya sekencang ini meperbuat itu, Jadi saya cukup berjingkat saat bibirnya sentuh kepala penisku.
Ia tidak bisa lama-lama karena sesak napas dalam air. Tanpa kuminta, Rianti menempati penisku dan penisku digenggamnya lantas dituntunnya masuk lubang vaginanya.
Masukkan penis ke vagina dalam air, berasa cukup sulit, karena lubang memek Rianti berasa kesat. Tapi rianti tidak patah semangat, dianya coba terus sampai pada akhirnya tenggelam semua batangku di saat memeknya.
Sangat nikmat rasanya, memek Rianti berasa sempit sekali. Mungkin karena dampak merendam dalam air, alias bisa dibuktikan aslinya sempit ini. Saya tidak memusingkan, karena pikiranku terpusat nikmati pacuan Rianti.
Pintu kamar mandi terbuka mendadak. Muncul sang kecil Ninik. Dianya kaget dan meperbuat pergerakan tutup mulutnya dengan tangan. Posisi kita tidak bisa diselinapkan kembali, karena Rianti yang bugil lagi ada di atas badanku yang bugil.
“Ninik kepingin pipis nih, dari barusan dinantii lama sekali.” Kata Ninik.
Ia seperti Rianti barusan langsung memelorotkan celana dan duduk di closet. Hembusan air kencingnya kedengar keras.
Sementara dianya duduk di closet, Rianti seperti tidak peduli dianya terus memacuku sampai aitnya tertumpah dari bak.
Ninik duduk tercenung menyaksikan kita terkait, walaupun kencingnya sudah usai dari barusan.
Keadaan sudah tanggung, Nini kugamit untuk gabung merendam di bak. Dianya kuminta buka pakaiannya.
Tidak begitu ribet, Ninik meng ikuti saranku. Dianya melolosi satu-satu pakaiannya. Sehabis pakaian luarnya yang terbagi dalam celana jins dan kaus putih dilepas, tinggallah celana dalam pink berpose figur kartun dan miniset.
Ia melepaskan minisetnya lebih dulu. Teteknya langsung menyembul gempal dengan pentil yang masih tetap kecil sekali. Ukuran tetek Nini seharusnya sudah membutuhkan BH, karena minisetnya sudah terlihat sempit.
Bacaan Seks Dewasa Kuwalahan Nikmati Memek Hangat
Sehabis gantungkan minisetnya dianya loloskan celana dalamnya. Saya tidak bisa langsung menyaksikan kemaluannya. Yang terlihat cuma bongkahan bokong kecilnya. Sekilas berkesan memeknya yang masih tetap gundul, saat dianya masuk ke bak mandi. Ninik ambil tempat di tahapan kakiku. Bak mandi menjadi sesak diisi 3 orang, dua salah satunya sedang bekerja.
Pergerakan menjadi tidak bebas kembali menjadi saya merekomendasikan Rianti keluar bak mandi dan melanjutkan di luar. Rianti kuatur memunggungiku dengan posisi menunduk bertumpu wastafel, Saya memacunya dari belakang. Batangku secara gampang masuk ke lubang memeknya yang sangat terasa licin. Rianti seperti tidak perduli dengan kehadiran Ninik. Dianya mendesah-desah dan mendesah sampai pada akhirnya menjerit dan kakinya dirapatkan. Berasa lubang memeknya berkedut-kedut. Rianti mendapat orgasmenya yang pertama.
Sementara saya sebetulnya hampir, tapi terinterupsi karena Rianti hentikan pergerakannya. Di lepasnya tangkai kontolku dari lubang memeknya menjadi penisku mengacungkan ke depan tegap.
Rianti berusaha memberikan kepuasanku dengan jongkok sekalian mengulum dan mengisap penisku. Tapi karena konsetrasiku sudah bubar, saya menjadi sulit nikmati, oralnya.
Jemu mengoralku yang tidak capai ejakulasi, pada akhirnya Rianti berdiri dan dianya lantas bersihkan dianya raih shower.
Saya kembali masuk ke dalam bak mandi yang di sana masih tetap ada Ninik. Saya berhadap-hadapan dengan Ninik. Kuperhatikan teteknya benar-benar mengkal dengan putting susu yang menajam diujungnya. Ninik kuraih menjadi dianya kupeluk dengan posisi membelakangiku. Saya meremas pelan-pelan tetek mengkalnya. Berbeda sekali rasa tetek Rianti dengan Ninik. Jika tetek Rianti berasa halus oleh lemak, tetek Ninik berasa mengkal dan lebih keras.. Senang mainkan teteknya saya meraih belahan memeknya. Jemari tengahku langsung merasa clitorisnya muncul dan saat kuraba lembut dianya sudah mengeras. Saya terus mainkan clitorisnya sampai pada akhirnya Ninik kelojotan capai orgasme.
Sementara itu Rianti sudah keringkan tubuh secara berkemben handuk dianya tinggalkan kita berdua. Saya mentas dari bak mandi. Ninik kuminta keluar. Saya duduk di colset dengan posisi menyandarkan, menjadi penisku bebas tegak.
Ninik kubimbing ada di atasku. Dianya mengikuti saja tekadku. Sekalian berdiri mengangkangi tubuhku Niniki dekatkan lubang memeknya ke kepala penisku yang sudah memeras karena benar-benar tegang. Saya memoles-ngoles kepala penisku di lebih kurang lubang memeknya sampai berasa ada cairan lendir keluar dalam. Sehabis kurasa pemulasan memenuhi, saya berusaha masukkan kepala penisku ke memek gundul tersebut. Cukup sempit rasanya, tapi penisku bisa terus menerobos di dalam. Kesanku Ninik sudah jebol perawannya. Walaupun capitannya semakin kuat dibandingkan memek Rianti, tapi penisku lancar mundur-maju di lubang memeknya.
Saya terus mendekapnya sampai pada akhirnya saya mendekati orgasme kutarik tubuhnya dan demikian lepas, meletuslah ejakulasiku. Lemas sekali tubuhku. Kita berdua lantas mandi bersihkan diri shower. Sepanjang mandi itu kutanya Ninik masalah keperawanannya. Dianya akui bisa dibuktikan sudah sebelumnya sempat terkait, dengan kekasihnya yang sudah SMA. Karena tersebut dianya sebelumnya sempat kedapatan sepanjang asyik bermain dikamarnya. Efeknya Ninik dipulangkan ke kampungnya. Sekarang berikut proses pemulangan Ninik pada orang tuanya di daerah. Di Jakarta Ninik ada di rumah budenya, yakni ibunya Rianti.
” Mbak Anti, bebas terima cowoknya bermalam di kamarnya, mengapa saya jangan mengajak kekasihku ke kamarku,” kata Nini dengan muka cukup merajuk.
Saya tidak ingin memberi komentar, karena rasanya tidak ada fungsinya memberi komentar di saat semacam ini. Saya berbalut handuk dan Ninik berkemben handuk kita masuk menyelusup ke bawah selimut. Rianti sudah mendengkur tidur di sisi kiri, saya pilih posisi ditengah-tengah dan Ninik di sisi kananku. Tidak santai rasanya tidur berbalut handuk lembab, karena itu kubuka handukku dan kulempar ke bangku, Handuk Ninik kulepas, menjadi kita berdua telanjang di bawah selimut. Sementara itu Rianti yang berbalut handuk pelan-pelan kulepas dan ku lempat juag ke bangku. Kita bertiga tidur bugil di bawah selimut.
Rasa capek dan kecapaian ngentot membuat saya cepat tertidur.
Saya tersadarkan karena rasa geli di kemaluanku. Kuintip ke bawah, kenyataannya Ninik sedang mengisap penisku. Mungkin dianya berusaha menggugah penisku. Saya bersandiwara tidur. Kulirik di lubang tirai sudah masuk sinar jelas matahari. Kulirik jam di atas meja sudah memperlihatkan hamper jam 7 pagi. Kubiarkan Ninik bekerja sendiri, sedangkan Rianti masih tetap ngorok disebelahku. Ninik berusaha masukkan penisku ke lubang memeknya dengan posisi menempati tubuhku. Dianya sukses menelan semua tangkai penisku lantas dianya meperbuat pergerakan turun naik, terkadang mundur-maju.
Mungkin dianya jemu di posisi itu, dianya bangun berdiri dan mengubah tubuhnya menjadi memunggungiku. Ninik kembali jongkok dan memacu lagi. Dianya coba merebahkan tubuhnya di depan sampai hamir mencium kakiku. Penisku berasa dipaksakan menghadap kebawah. Ninik kesulitan meperbuat pergerakan di posisi itu, karena lubang memeknya seperti kedongkrak oleh tangkai penisku yang keras prima. Ninik berdiri kembali dan dianya kembali arah kembali lagi ke posisi bertemu denganku. Penisku ditempatkan lagi ke saat memeknya. Dianya memacu sesaat lantas merabhkan tubuhnya. Sekalian merengkuhku dianya terus mengggerakkan-gerakan pinggulnya. Posisi ini cukup sulit, karena berulang-kali penisku terlepas dari lubang memeknya.
Ninik kembali lagi ke posisi menempatiku, dianya ternyata temukan posisi enaknya menjadi pergerakannya semakin liar, dan selang beberapa saat stop memacu dan berasa memeknya berdenyut.
Saya menjadi dalam posisi nanggung menjadi kusibak selimut dan langsung kuarahkan penisku masuk memek Rianti. Memeknya berasa berlendir. Bermakna dianya sudah bangkit dari barusan dan sebelumnya sempat menyaksikan permainan kita menjadi di terangsang. Bagitu penisku amblas, dianya secara langsung mengeluh. Kugenjot dengan pergerakan kasar, Rianti merintih-rintih. Sayang memeknya terlampau banjir menjadi tidak kurang mencekram. Saya terus berusaha kosentrasi untuk capai pucuk.
Tapi sehabis demikian lama masih tetap belum sukses, sampai tubuhku capek. Kubalikkan posisi dengan masih tetap menjaga kontolku di saat memek Rianti. Dianya memahami dan sekarang ini Rianti menggenggam kendalian. Dianya bekerja maju undur turun naik di atas badanku. Mendekati saya orgasme Rianti sudah memekik sekalian menjepit kontolku. Dengar pekikan itu saya menjadi tidak mampu kembali meredam ejakulasiku dan kulepas saja di saat memeknya. Pada situasi semacam itu, saya tidak pikirkan dampak negatif hamil dan beberapaya, yang terpenting rasanya nikmat.
Rianti langsung jatuh tiduran di sampingku.
Saya tertidur terlentang dan cukup tersengal-sengal. Tau-tau berasa tangkai penisku dibikin bersih usap an handuk hangat. Kulirik kebawah, kenyataannya Ninik yang meperbuat. Saya tidak sebelumnya sempat memerhatikan apa yang dibuat Ninik barusan saat saya berperang dengan Rianti. Sehabis dibikin bersih , Ninik mengoral lagi penisku. Tanpa rasa malu dianya terus berusaha menggugah penisku. Lama penisku tidak bangun-bangun, Saya merasa kasihan karena usaha Nini tidak mengusung hasil. Dianya selanjutnya kuminta tiduran dan kakinya dikangkangkan. Saya meperbuat oral buat memek kecil ini. Ninik tersenyum dan terus menggeliat rasakan sapuan lidahku di ujung clitorisnya yang mencolok. Tidak perlu waktu kelamaan pada akhirnya memek Ninik cenat-cenut.
Sehabis dianya capai orgasme saya masukkan jemari tengah ke saat memeknya, saya cari G-spotnya. Teraba ada jaringan lembut. Saya pastikan tahapan itu G-spotnya karena saat kusentuh perlahan Ninik bereaksi. Saya serang terus sampai beragam saat selanjutnya Ninik memekik. Dianya capai orgasme paling atasnya. Dari lubang pipisnya menetes cairan kental. Banyaknya tidak cukup banyak, mungkin hanya 3 tetes, tapi terang sekali menetes keluar.
Menyaksikan reaksi itu, penisku mulai bangun. Belum terlampau prima tapi cukup keras untuk disikatkan ke memek Ninik. Saya segera menindih Ninik dan berasa memeknya mencekat dan masih tetap ada tersisa cenat-cenutnya. Saya pacu langsung dengan pergerakan cepat. Sangat nikmat rasanya. Ninik merintih-rintih, dan dianya mendapat lagi orgasme bernilainya. Saya memperkirakan itu karena Ninik menjerit lagi seperti barusan. Saya tidak memberikan kesempatan dianya melepaskan orgasmenya, saya terus memacunya.
” Oom ampun oom sudah om, memekku nyeri. Saya tidak mempedulikannya dan terus memacu.
Sekalian mengiba-iba Ninik mendesis-desis seperti nikmati persetubuhan ini. Tersebut karena itu saya sampai hati memacu terus dan bisa dibuktikan betul Ninik menjerit lagi. Di saat capai orgasme, lubang memek berasa lebih nikmat karena semakin ketat mencekram dan ada irama didalamnya. Kuhentikan sesaat sampai orgasmenya habis lantas kugenjot . Memeknya berasa semakin sempit menjadi saya merasa nikmat dan mengantarku capai pucuknya. Saya sudah seperti lupa dataran menjadi saat capai orgasme kubenamkan dalam-dalam penisku ke memeknya. Ninikpun menjerit, ternyata dianya sampai pada pucuk paling atasnya.
“Hebat sekali bermainnya, dan bising,” kata Rianti yang duduk bersila dengan badan telanjang menyaksikan pertarunganku.
“Edan lu Nik kecil-kecil, ngeseknya kuat ,” kata Rianti memberi komentar adik ponakannya.
Saya istirahat sesaat. Ninik sebelumnya sempat tertidur dan mengorok lembut. Kusaksikan jam sudah memperlihatkan jam 8 pagi melalui 10 menit. Saya menggandeng Rianti dan menggugah Ninik. Kita mandi bertiga di dalam kamar mandi sekalian sama-sama menyabuni.
Pagi itu tubuhku berasa sangat ringan. Kita bertiga turun ke coffee Shop untuk makan pagi pagi. Ninik terpesona oleh tidak minimal macam makan pagi pagi yang ada.
Mungkin dianya belum alami faktor semacam ini. Sekalian melahap makanan, Ninik menyarankan agar bisa bermalam tadi malam kembali di hotel ini. Rianti sepakat. Kita bisa dibuktikan pada akhirnya tingkatkan satu malam kembali di hotel. Sepanjang siang saya cuma jalan keluar dengan mereka makan di bawah. Mereka mondar-mandir masuk keluar kamar mengusung belanjaan. Rianti dan Ninik memeng kubekali uang yang cukup cukup banyak sekedar untuk berbelanja beli baju dan sepatu di mall di bawah hotel. Simak juga: Bacaan Seks Ngentot 2023 Pengalaman Spektakuler
Hari selanjutnya saya meluangkan ke Bojonegoro memselesaikan masalahku. Rianti dan Ninik mengabolisi pulang daerah. Mereka turut saya. Dari Bojonegoro saya segera membawa mereka ke Surabaya. Di kota Pahlawan itu saya pilih hotel yang menyambung dengan Tunjungan Plaza. Mereka berbahagia sekali bebas berkeliaran di mall, sedangkan saya milih tidur saja dikamar memelihara stamina.
Menantang Rianti, buatku tidak berat, tapi layani gairah Ninik kecil saya cukup kerepotan . Kecil-kecil tekadnya besar sekali.
Ninik tidak menjadi dipulangkan ke daerah, dianya ke Jakarta kembali dan kos bersama Rianti. Rianti pilih tempat kos di dekat tempat kerjanya menjadi dianya cuma perlu jalan kaki saja. Saya yang membantu bayar sewa kostnya. Disaat sedang jemu oleh tugas saya melepaskan pada dua memekku tersebut.